Mapala MITAPASA merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang dibawah naungan UIN Salatiga. Pada tahun ini Mapala MITAPASA menyelenggarakan pendakian wajib untuk anggota yang dilaksanakan pada tanggal 20 – 21 April 2024 bertempat di Gunung Merbabu Via Wekas, Kab Magelang, Jawa Tengah.
Gunung merbabu merupakan gunung yang terdekat dari Base camp Mapala MITAPASA. Pendakian wajib ini baru di selenggarakan pada tahun ini yang sudah terhenti hampir 4 tahun belakangan ini. Pada pendakian wajib ini tidak hanya pendakian seperti khalayak umumnya, tetapi ada beberapa materi dari divisi Gunung Hutan yang di praktikan sama anggota saat di lapangan sebenarnya.
“Harapan dari pendakian ini untuk saling memahami karakter setiap Anggota Mapala MITAPASA khususnya bagi Anggota Muda (AM). Serta memperkenalkan jalur Merbabu via wekas, karena dari Mapala MITAPASA sendiri sering di mintain untuk menemani mapala luar buat mendaki Gunung Merbabu dan juga buat sarana latihan resection dan intersection di medan sebenarnya”, ungkap Tufel Faesol selaku Ketua Umum.
Dalam kegiatan tidak hanya mendaki gunung saja tetapi secara tidak langsung mengajarkan anggota untuk saling memahami kondisi anggota. Dari anggota yang ikut dalam kegiatan ini ada yang baru pertama kali mendaki gunung dalam skala yang banyak dan menjadi pengalaman pertamanya.
“Sebagai seorang yang baru pertama kali merasakan pendakian bersama, pastinya menjadi pengalaman yang baru. Saya merasa sesama anggota (terutama angkatan 29) semakin dekat dengan saling membantu dan peduli satu sama lain karena kita paham bahwa setiap orang memiliki di kondosi yang berbeda maka dari itu kita juga saling mem-backup. (kita banyak mempraktikkan hal hal yang diajarkan di diksar) Memang terdengar sederhana tapi menurut saya hal tsb sangat dibutuhkan untuk perjalanan panjang kami selanjutnya. jadi sangat disayangkan ang. 29 tidak semuanya dapat mengikuti pendakian, padahal pendakian wajib ini dapat menjadi media untuk menciptakan bonding/bandung(?) yang kuat sesama anggota”, ungkap Hanifa Nasywa Chairunnisa selaku Anggota Muda.
Di tambahkan Hanifa Nasywa Chairunnisa, “Ada satu hal yang saya notice yaitu sampah. di sepanjang track saya menemui berbagai jenis sampah mulai dari sampah plastik bungkus kopi hingga sampah minuman kaca. memang bukan sampah yang besar dan banyak tapi seharusnya setiap orang terganggu dengan hal itu bukan? Mungkin salah satu faktor beberapa pendaki kurang aware dengan sampah yang berserakan di track adalah karena mereka merasa tidak memilikinya, tapi satu hal yang harus disadari bahwa alam milik kita dan kita wajib untuk menjaganya. Hal sederhana yang harus dilakukan adalah tanggung jawab dengan sampah kita sendiri”.
Rio Kurniawan (AT:160794.XXV.194.PA)