Navigasi malam dapat diartikan dengan bagaimana cara seseorang menentukan arah pada malam hari menggunakan tanda-tanda medan yang ada di lingkungan serta digunakan untuk orang tersesat ,sedang berburu,sedang dalam peperangan,dan melaut pada malam hari dizaman dahulu dengan mengandalkan bintang dan bulan.
Sejarah tentang navigasi malam adalah Pada abat ke-4 SM beberapa pelaut menggunakan navigasi malam untuk meakukan perjalanan dengan cara menghitung garis Pantai yang ada. selain menggunakan garis Pantai pelaut pada zaman dahulu menggunakan rasi bintang, arah terbang burung dan ikan berenang dimana dengan cara ini pelaut dapat lebih mudah untuk menentukan arah kemana mereka akan pergi melaut. Lalu pada abat ke-5 sampai ke-15 kompas mulai ditemukan dan digunakan untuk melaut dan berbekalkan dengan peta portolan charts yang mulai dikembangkan. Lalu merambah untuk penerbangan banyak penerbang yang menggunkan nya untuk menentukan arah kemana arah yang tepat saat mereka terbang.
Seiring berkembangnya zaman navigasi malam merembet dalam perburuan banyak warga timur menggunakan navigasi malam dalam perburuan dengan memperhitungkan bagaimana pergerakan bintang dan bulan yang bergerak pada malam hari untuk menentukan arah kemana mereka pergi, namun lama kelamaan mulai digunakan dalam pendakian baik untuk sebatas ilmu, untuk mengantisipasi apabila seseorang dalam tersesat dan untuk menentukan arah kemana harus pergi namun pada pendakian navigasi pada malam hari tidak dianjurkan karena sangat terbatas dalam melihat objek yang ada.
Navigasi malam dilakukan dengan cara Menggunakan Bintang yg paling terang dengan dua batang kayu.Caranya : cari dua batang kayu kemudian dirikan sejajar mengarah ke bintang yang paling terang dengan jarak kurang lebih 90 cm.
- Apabila bintang bergerak ke atas maka itu Timur
- Apabila bintang bergerak ke bawah maka itu arah Barat
- Apabila bintang bergerak ke kanan maka itu arah Selatan
- Apabila bintang bergerak ke kiri maka itu arah Utara