Lompat ke konten

NAVIGASI DARAT

Navigasi darat merupakan teknik untuk menentukan titik dimana kita berada, titik lintasan yang akan kita tuju secara aman dan efisien mungkin dengan bantuan alat navigasi seperti peta, kompas, protaktor dan alat tulis kantor. Dalam bernavigasi kita harus bisa menguasai cara memegang dan menggunakan kompas terlebih dahulu. Cara membidik  yang benar adalah dengan meletakkan kompas sejajar (tidak boleh miring karena akan mempengaruhi besar kecilnya sudut kompas) dan berdiri tegap. Selain penggunaan kompas, penguasaan peta juga sangat penting. Peta yang biasa digunakan untuk berlatih navigasi darat di mapala MITAPASA adalah peta RBI (Rupa Bumi Indonesia). Alasan menggunakan peta tersebut karena peta RBI memiliki spesifikasi yang menjelaskan suatu daerah secara detail. Adapun unsur dalam peta yakni:

1. Judul peta, berada di bagian atas pada tengah peta. Judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan. Lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula.

2. Nomor Peta, biasanya dicantumkan di sebelah kanan atas peta. Nomor peta ini biasanya selain sebagai nomor regristasi dari badan pembuatan juga berguna sebagai petunjuk bila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah di sertakan juga lembar derajat yang tercantumkan nomor-nomor peta yang ada di sekeliling peta tersebut.

3. Koordinat peta, koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat di tentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem koordinat yang resmi di pakai ada 2 yaitu :

a. Koordinat geografis (geographical coordinate)

Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur ) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan katulistiwa. koordinat geografis dinyatakan dengan derajat, menit, dan detik.

b. Koordinat grid (Grid coordinate, atau UTM)

Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah indonesia, titik acuan nol ini ada di sebelah barat jakarta (60˚ LU, 98˚BT). Garis vertikal diberi urut dari selatan ke utara, sedangkan garis horizontal di beri nomor urut dari Barat ke Timur.

4. Kontur, adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian sama dari permukaan laut.

5. Skala peta, adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan. Ada dua macam penulisan skala yaitu skala angka dan skala garis.

6. Legenda, legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta, legenda memuat simbol simbol yang di pakai pada peta.

7. Tahun Peta, peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru pembuatannya, maka data yang disajikan akan semakin akurat.

8. Arah Peta, yang perlu di perhatikan adalah arah utara peta. Cara yang paling mudah adalah memperhatikan huruf U pada yang berada pada atas atau bagian bawah peta. Utara sebenarnya adalah arah yang menunjukan kutub utara bumi.

Setelah menguasai dasar-dasar alat untuk bernaigasi kemudian lanjut ke teknik navigasi. Teknik navigasi ada 2 yaitu resection dan intersection.

1. Resection

Prinsip resection yaitu menentukan posisi kita di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang di kenali. Teknik resection membutuhkan alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu seluruh tanda medan harus di bidik. Jika kita sedang berada di sungai, sepanjang jalan atau sepanjang pegunungan, maka hanya perlu mencari satu tanda medan lainya yang di bidik. Berikut langkah-langkah resection :

  • Lakukan di tempat yang terbuka.
  • Utarakan peta.
  • Lakukan orientasi peta.
  • Lakukan orientasi medan.
  • Cari medan yang mudah dikenal, minimal dua buah.
  • Bidik dengan kompas tanda tanda medan itu dari posisi kita, sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth.
  • Pindahkan sudut bidikan yang di dapat ke peta, dengan menghitung back azimuthnya.
  • Perpotongan garis yang di tarik dari sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta.

2. Intersection

Prinsip intersection yaitu menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebihtanda medan yang di kenali di lapangan.  Intersection digunakan untuk mengetahui posisi suatu benda yang terlihat di lapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita harus sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah intersection yaitu sebagai berikut :

  • Lakukan orientasi peta.
  • Bidik objek yang kita amati.
  • Bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 2 dan 3.
  • Perpotongan garis perpanjang dari dua sudut yang di dapat adalah posisi objek yang dimaksud.

 

Divisi Gunung Hutan 

Periode 2022/2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *