Salatiga, 27 November 2022 – Minggu (27/11) telah dilaksanakan kegiatan Materi Ruang PENDASPALA XXVIII yang bertema “Teken, Tekun, Tekan”. Materi ruang ini merupakan salah satu rangkaian PENDASPALA XXVIII Mapala MITAPASA UIN Salatiga. Mahasiswa pecinta alam MITAPASA adalah organisasi pecinta alam yang bergelut pada bidang kepecintaalaman di mana bidang itu meliputi kepetualangan dan konservasi lingkungan hidup.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang kelas kampus 3 UIN Salatiga selama 4 hari, pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 19, 20, 26 dan 27 November 2022. Yang diikuti oleh sebanyak 13 peserta dari berbagai jurusan, mulai semester 1 sampai semester 3.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan wawasan mengenai dasar-dasar materi yang harus bisa diterapkan oleh calon anggota dalam berkegiatan di Mapala MITAPASA.” Ujar Sejawat Tapir (Rahmanda Yudha Utama Suherman), ketua umum Mapala MITAPASA.
Kegiatan ini dibuka dengan upacara dan sambutan dari Sejawat Kolang (Cholid Baihaqi Rahman) selaku ketua panitia PENDASPALA XXVIII, dan dilanjutkan dengan penyampaian materi. Tampak jelas raut wajah antusias dari peserta dalam mengikuti kegiatan ini. Pasalnya materi yang diberikan pun beragam meliputi Sejarah MITAPASA, Manajemen Organisasi, Sosiologi Pedesaan, Survival dan Manajemen Gizi, Mountaineering dan Packing, Rock Climbing, Navigasi Darat, PPGD, SAR, Psikologi Organisasi, Ekologi dan Lingkungan Hidup, Caving dan Knotting serta Kepecintaalaman.
“Dengan dilaksanakannya materi ruang ini diharapkan para calon anggota PENDASPALA XXVIII paham mengenai materi-materi yang akan di praktikan saat di lapangan. Saat materi ruang berlangsung, panitia juga menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta memperkenalkan apa itu Mapala MITAPASA kepada calon anggota.” Imbuh Sejawat Soja (Rio Kurniawan), seksi acara PENDASPALA XXVIII.
Setelah penyampaian materi selesai, disore harinya kegiatan ini dilanjutkan dengan latihan fisik bersama agar fisik dari calon anggota PENDASPALA XXVIII lebih prima. Karena saat melakukan kegiatan alam bukan hanya mental saja yang dibutuhkan, tetapi fisik yang prima dan pengetahuan juga sangat dibutuhkan. Hal itu bertujuan untuk meminimalisir hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Salam Lestari!!!
HAMEMAYU HAYUNING BAWANA