Lompat ke konten

Gua Sebagai Sumber Daya Alam Berpotensi Besar Untuk Pengembangan Pariwisata

 

Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan karst cukup luas dari ujung barat hingga ujung timur. Indonesia sangat kaya akan jaringan gua. Jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan sungai maupun gunung. Gua merupakan sumber daya alam berpotensi besar untuk mengembangkan pariwisata dan mengerek pertumbuhan ekonomi penduduk lokal, serta mendorong peningkatan kesadaran dan pendidikan lingkungan masyarakat  Wisata petualangan susur gua adalah wisata yang mampu menopang atau meningkatkan karakter geografis suatu tempat dan lingkungan di sekitarnya. Selain itu, wisata ini juga membantu meningkatkan warisan, estetika, budaya, dan kesejahteraan penduduk lokal.

Pengembangan gua sebagai tujuan wisata harus dimulai dari hulu hingga ke hilir. Tidak hanya kita bicara mengenai guanya saja, tetapi juga instrumen sebagai bagian dari wisata gua, baik SDM, infrastruktur dan rencana jangka panjang untuk mengurangi dampak aktivitas manusia. Misalnya ketika sebuah gua dibuka untuk tujuan wisata, kita harus tahu kondisi alami gua tersebut, mulai dari temperatur, kelembapan udara hingga kadar Co2. Kita juga harus mendata semua biota yang hidup di dalamnya. Sehingga dalam proses perencanaan kita sudah tahu apakah areanya bisa dibuka atau malah harus ditutup. Kalau kita tidak punya data dan informasi tersebut, kita hanya akan mempercepat laju kepunahan spesies yang hidup di dalam gua tersebut.

Sisi positif wisata petualangan susur gua ini hanya bisa diraih apabila pengelolaannya dilakukan dengan baik pula. Karena jika asal-asalan, yang terjadi adalah kerusakan pada lingkungan tempat wisata petualangan susur gua itu dilakukan. Yang akan berimbas pada rusaknya ekosistem kawasan keseluruhan. Prosedur keselamatan juga dibutuhkan untuk menjamin keselamatan para wisatawan yang melakukan aktivitas wisata petualangan susur gua. Prosedur keselamatan harus selalu menjadi pedoman bagi siapa pun yang akan melakukan aktivitas wisata susur gua di mana pun. Dengan begitu, keselamatan wisatawan dan kelestarian lingkungan gua tetap terjaga.

 

Oleh : Sharifatul Ummah / Prukising/ NTA:AT:160794.XXV.199.PA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *