Lompat ke konten

Jelantah haruskah jadi limbah?

https://www.minyaksehat.com/

Alih fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit masif terjadi di Indonesia. Pembukaan lahan tersebut disebabkan permintaan kebutuhan minyak sawit dunia yang semakin meningkat.

Sawit merupakan bahan baku pembuatan minyak sawit. Minyak sawit adalah minyak nabati yang mengandung lemak jenuh dan tak jenuh yang biasa digunakan untuk menggoreng. Meski telah melalui berbagai proses, minyak kelapa sawit diketahui sebagai penyebab naiknya kadar kolesterol dalam darah sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Minyak bekas pakai nya (yang biasa disebut minyak jelantah) pun berbahaya tidak hanya bagi tubuh namun juga lingkungan. Minyak jelantah tersebut, terutama minyak bekas pakai untuk menggoreng ikan dan daging mengandung zat karsinogenik yang menyebabkan potensi penyakit kanker sehingga tidak boleh digunakan berulang kali. Namun, apabila langsung dibuang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

Minyak jelantah yang dibuang ke tanah menyebabkan pori-pori tanah tertutup dan tanah menjadi keras sehingga tidak mampu lagi mendukung aktivitas manusia. Limbah minyak jelantah yang dibuang ke perairan dapat meningkatkan kadar Chemical Oxygen Demind (COD) serta Biological Oxygen Demind (BOD) dikarenakan minyak yang menutupi permukaan air dan menghalangi masuknya sinar matahari ke dalam air, akhirnya biota perairan mengalami kematian dan merusak ekosistem.

Jadi, apakah minyak jelantah harus dibuang?

Sepenuhnya tidak, minyak jelantah dapat diolah dan dimanfaatkan sehingga tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan.

  1. Sabun cuci baju

Bahan yang dapat digunakan diantaranya

Minyak jelantah

Soda api atau NaOH

Jahe

Jeruk Nipis

Daun binahong (antibakteria)

Air

Cetakan dan bahan

 

Cara pembuatan

-minyak jelantah disaring kemudian didinginkan

-timbang minyak jelantah sebanyak 200 gram

-masukkan soda api (NaOH)  sebanyak 33,6 gram kedalam 100 ml air ( tidak boleh terbalik, jangan sampai air yang dituang ke soda api karena bisa meledak)

-masukkan larutan NaOH kedalam minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata dan mengental

-sebagai aroma bisa ditambah jeruk nipis secukupnya

– tambahkan ekstrak daun binahong sebagai bahan antibakteri

-tuang kedalam cetakan yang sudah tersedia

– diamkan selama beberapa hari agar memadat

-keluarkan dari cetakan dan sabun siap digunakan

 

  1. Bahan bakar lampu minyak

Sebagai lampu darurat ketika listrik padam caranya :

-siapkan wadah tahan panas sebagai wadah minyak

-tuangkan minyak secukupnya

-ambil segumpal kapas dan bentuk seperti sumbu kompor dan letakkan kapas tersebut di dalam minyak

-setelah minyak meresap ke dalam kapas. Bakar kapas hingga api menyala

 

  1. Bahan bakar biossolar

Minyak jelantah bisa dijadikan bahan bakar biodiesel yang dipakai sebagai alternatif bahan bakar mesin diesel yang terdiri dari campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak.

Biodiesel dari minyak jelantah didapatkan dengan cara mengaliri minyak dengan listrik sehingga didapat dua lapisan. Lapisan pertama yaitu gliserol yang berwarna coklat dan lapisan biodiesel berwarna kuning keruh.

Jika tidak dapat mengolah sendiri, kita bisa menjual minyak jelantah di beberapa bank sampah terdekat. Bank Sampah Kurma di Salatiga misalnya,  ditempat ini mengakomodir bagi warganya yang ingin menjual minyak jelantah yang selanjutnya minyak tersebut akan diolah menjadi biodiesel.

Hal lain yang dapat kita lakukan adalah mengurangi penggunaan minyak sawit. Selain tidak sehat bagi tubuh, limbahnya yang berbahaya bagi lingkungan, secara tidak langsung kita dapat turut andil dalam menekan laju pembukaan lahan untuk kebun sawit.

Mari peduli sampah. Sekecil apapun tindakan, bumi butuh hal baik untuk perubahan.

Salam lestari!!

Ghufron Muafiqil/NTA: AT.160794.XXIII.190.PA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *