Lompat ke konten

Masuk Gua Bisa Bikin Keracunan. Benar atau Tidak??

Masuk Gua Bisa Bikin Keracunan. Benar atau Tidak??

Menelusuri gua memang terdengar sedikit asing dan konyol bagi orang awam. Mungkin di benak mereka muncul berbagai pertanyaan “bagaimana bisa bertahan di dalam gua yang sempit dan pengap?”,bagaimana jika tersesat di dalam gua” dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul di benak mereka. Tidak dipungkiri lagi bahwa bahaya itu ada, tidak hanya dalam penelusuran gua, namun ketika melakukan berbagai kegiatan di alam bebas juga memiliki resiko.

Salah satu hal yang ditakutkan oleh orang awam adalah keracunan gas beracun yang ada di dalam gua. Gas yang terdapat di dalam gua didominasi oleh gas CO2, karena adanya tetasan air dari dinding dan atap gua yang senantiasa mendifusikan gas CO2 ini. Selain itu terdapat akar-akar pohon, atau banyak bahan organic yang membusuk di atas lantai gua seperti daun dan ranting pohon yang hanyut ke dalam gua terbawa oleh arus ketika banjir yang kemudian mengalami pembusukan di dalam gua.

Gua dengan banyak  jumlah kelelawar di dalamnya juga berkemungkinan tinggi kandungan CO2-nya (Gua Ngerong, Tuban; Gua Lawa, Nusakambangan; dsb). Hal ini dikarenakan kelelawar membutuhkan banyak O2 sewaktu terbang, yang kemudian terusik oleh masuknya orang ke dalam gua sehingga terjadi perebutan O2 yang terjadi di dalam gua. Tumpukan guano yang dihasilkan oleh kelelawar (khususnya kelelawar pemakan buah atau penghisap nectar) yang mengalami proses fermentasi / peragian, juga akan menghasilkan banyak gas CO2.

Gejala yang mungkin terjadi ketika mengalami kekurangan O2 dan terlalu banyak menghirup gas CO2 diantaranya; nafas akan sesak, frekuensi bertambah banyak, melebihi keadaan normal. Dengan mengeluarkan tenaga yang relatif ringan, nadi bertambah cepat secara tidak seimbang. Gerakan nafas menjadi dalam. Jantung berdebar, mata berkunang-kunang. Kemudian kepala menjadi pening, mual, hilang orentasi, kemudian dapat berhalusinasi, dan pingsan.

Bahaya tersebut mungkin saja dapat terjadi, namun di samping itu ada berbagai cara untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya keracunan gas saat melakukan penelusuran gua diantarannya ; 1) mengecek oksigen dalam gua dengan cara menyalakan lilin bila mulai timbul gejala sulit bernafas, bila kandungan CO2 tinggi, lilin bahkan korek api tidak akan menyala. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gua tersebut sangat minim oksigen. 2) Memasuki gua yang banyak kelelawarnya pada malam hari, karena pada malam hari kelelawar didalam gua akan keluar untuk mencari makan, sehingga tidak terjadi perebutan O2 di dalam gua.

Selain cara tersebut, hal yang harus diketahui oleh para penelusur gua adalah wajib mengetahui SOP penelusuran gua dengan baik, sehingga resiko-resiko yang mungkin terjadi dapat diminimalisir dan dihindari. Setiap penelusur gua wajib memberitahu kepada timnya ketika terjadi sesuatu apapun yang dapat membahayakan diri dan timnya.

NTA : AT.160794.XXIII.179.PA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *