Hari Hutan Sedunia diperingati setiap tanggal 21 Maret berdasarkan resolusi PBB pada 28 November 2012. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan kesadaran setiap manusia agar selalu menjaga dan melestarikan hutan. Sebab hutan mempunyai peran penting dalam keberlangsunga kehidupan semua makhluk di bumi. Dikutip dari wikipedia setiap tahun 13 juta hectare hutan menghilang dari muka bumi. Bersamaan dengan hilangnya hutan, hilang pula ekosistem yang ada di dalamnya, termasuk spesies tumbuhan dan hewan langka.
Dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia, Unit Kegiatan Mahasiswa Mapala Mitapasa IAIN Salatiga gelar Seminar Nasional dan Lomba Esai Lingkungan tingkat Mahasiswa dan Pelajar. Seminar ini mengusung tema “Hutan Kritis, Krisis Kehidupan” yang dilaksanakan di auditorium Kampus 1 IAIN Salatiga. Lomba esai lingkungan dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Maret 2019 sedangkan Seminar Nasional dilaksanakan sehari setelahnya yaitu tanggal 30 Maret 2019
Kegiatan ini dibuka dengan Tari Merak yang dibawakan oleh mahasiswi IAIN Salatiga dan pembagian totebag dan tumbler kepada peserta seminar. Siti Ika Nuraini selaku ketua panitia seminar mengatakan bahwa seminar kali ini memberikan banyak hal baru, karena selain seminar kami juga melakukan aksi nyata peduli lingkungan dengan mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik dan botol plastik.
Seminar ini menghadirkan tiga pemateri yaitu Annisa Rahmawati, S.Si., MBA IMRE dari Greenpeace Indonesia, Budi Santoso, S.Si, M.Si. dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah, dan Haryo Aji Nugroho, S. Sos., M.A. selaku Akademisi IAIN Salatiga dan dimoderatori oleh Elok Faiqotul Mutia, S.IP., M.Si dari Enter Nusantara.
Peserta seminar terdiri dari mahasiswa IAIN Salatiga dan sekitarnya, mapala – mapala dari universitas di Solo dan Semarang, dan juga beberapa pelajar Salatiga dan sekitarnya, sejumlah 480 peserta. Seminar ini begitu unik dengan mengusung konsep paperless dan zero waste event.
“Pada Seminar Hari Hutan Sedunia ini, kami ingin mempelopori mahasiswa IAIN Salatiga untuk menerapkan konsep paperless yaitu konsep seminar tanpa menggunakan kertas, misalnya meniadakan foto kopian materi dan diganti dengan materi seminar yang bisa diunduh melalui website, yang kedua zero waste event yaitu suatu sistem untuk seluruh serangkaian kegiatan ini meminimalisir penggunaan barang – barang yang akan menjadi sampah, misalnya meniadakan kardus snack diganti dengan lepek”, jelas Nur Colis selaku Ketua Umum Mapala Mitapasa.
Di penghujung seminar dilaksanakan penyerahan hadiah untuk pemenang lomba esai lingkungan yang telah dilaksanakan sehari sebelumnya. Kategori pelajar dimenangkan oleh Sri Setyaningsih MAN 2 Semarang, Iqbal Iswandaru Armapala Kendal, dan Thoyibah dari MAN Salatiga. Sedangkan kategori mahasiswa dimenangkan oleh Untung Farchan Ramadhani mahasiswa IAIN Salatiga, Winarni Wahyuningsih mahasiswa IAIN Salatiga, dan Zalma Anisa Nur Afifah mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Acara ini ditutup dengan musikalisasi puisi oleh Teater Getar IAIN Salatiga. (Kryp/Mtps)
Mantab kak..lanjutkan!!..semangat
terimakasih semangatnya 🙂