Lompat ke konten

Plastik Perusak !

Sampah plastik bukanlah hal yang tabu lagi untuk dibicarakan. Di Indonesia bahkan dunia sampah plastik ini sudah menjadi permasalahan yang cukup besar. Bagaimana tidak, semua hal dalam hidup kita sehari – hari tidak lepas dari pemakaian plastik. Bungkus makanan, kantong plastik, botol minum plastik, dan masih banyak lagi. Kebanyakan dari kita mengerti bahwasanya plastik itu adalah sampah yang paling sulit terurai. Tapi mengapa masih saja banyak yang membuang plastik sembarangan ?

Di tanah, di laut, di sungai, di jalanan banyak sekali berserakan sampah plastik. Banyak makhluk yang dirugikan karena sampah plastik ini. Di laut, banyak hewan – hewan laut yang memakan sampah plastik dan akhirnya mati, biota – biota laut banyak yang mati karena pencemaran sampah plastik ini. Di sungai, menghambat aliran sungai dan salah satu penyebab banjir.  Bagaimana sih cara untuk mengurangi sampah plastik yang ada?

Kita bisa menanggulangi dengan cara :

  1. Membawa tas belanja untuk pengganti kantong plastik
  2. Membawa botol air minum untuk pengganti botol plastik kemasan
  3. Carilah alternatif barang plastik yang dapat anda andalkan atau produk yangbiodegradable(produk yang memiliki kemampuan untuk terurai dengan aman dan relatif cepat).

Mungkin cara diatas dapat mengurangi sampah plastik di muka bumi ini. Jagalah selalu kelestarian bumi ini agar anak cucu kita dapat merasakan bumi yang lestari.

Di Jakarta sampah plastik telah mencapai 6.000 ton per harinya sedangkan di Pulau Bali sampah plastik yang berserakan malah semakin banyak, per harinya mencapai 10.000 ton lebih, di Palembang pun juga begitu yang mulanya sampah berkisar dengan rata – rata 700 ton perhari namun sekarang malah menjadi semakin banyak hingga 1.200 ton per harinya. Sampah plastik di Indonesia sudah sangat banyak sekali pencapaian rata – rata per harinya yaitu 175.000 ton/hari.

Dikutip dari http://lingkunganhidup.com, seiring dengan pesatnya pembangunan kota, populasi penduduk, dan masih banyak lagi, jumlah plastik juga akan meningkat, perlu antisipasi dan pengelolaan terkait dengan sampah plastik untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup akibat sampah plastik.

Oleh:

Shofi Arba’atu Azmi (Pace) & Devi Kartikasari (Dores)

(Selasa, 28 Agustus 2018)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *