Dalam memperingati hari lahir Mapala Jaesta Wanasia yang ke 16, mengadakan Workshop Vertical Rescue bersama dengan pemateri dari SAR Pekalongan pada hari sabtu, 20 Januari 2024 yang bertempat kampus universitas pekalongan, acara ini diikuti kurang lebih dari 60 peserta yang terdiri dari mapala se-jawa tengah dan juga sispala se-pekalongan.
Dalam acara ini diisi oleh pemateri dari tim SAR Pekalongan, beberapa materi yang disampaikan diantaranya : materi Lowering dan Lifting system, dalam materi ini dijelaskan terkait teknik dan tata cara menaikkan dan menurunkan korban dari medan ketinggian menggunakan tandu rescue, termasuk dari cara mengaitkan korban dengan papan tandu menggunakan webbing, lalu cara membuat tripod sebagai anchor buatan yang digunakan untuk tambatan dalam proses rescue korban, juga teknik mengaitkan tandu rescue dengan sistem lifting ataupun lowering.
Proses dalam Vertical rescue ini menggunakan tandu basket, tapi sebelum menuju langkah-langkahnya perlu kita ketahui dulu pembagian peran dalam tim rescue, siapa saja dan apa saja tugas yang dilakukan dilapangan
Setelah mengetahui pembagian tugas dan peran masing-masing individu dalam tim, berikut langkah-langkah dalam Vertical Rescue menggunakan tandu basket:
1. Membuat Sistem Anchor
Langkah pertaman yaitu membuat sistem anchor, dalam pembuatan sistem anchor sendiri membutuhkan setidaknya 3 tambatan anchor, pertama yaitu anchor yang digunakan sebagai jalur lintasan lifting dan lowering dimana disitu terpasang pulley sebagai media jalur lintasan untuk rescue, kedua anchor penahan beban utama, anchor ini terletak satu garis lurus dengan anchor pertama, di anchor ini hanya menggunakan carabineer screw dan pulley dan terakhir anchor penggerak, dimana anchor ini berfungsi untuk menggerakkan tandu baik lifting maupun lowering,anchor ini menggunakan carabineer screw dan grigri sebagai stopper, untuk lebih jelasnya, sistem di pasang seperti gambar berikut :
Untuk sistem lifitng sendiri yaitu Usaha pertolongan / evakuasi mengangkat korban dari tempat yang sulit, seperti yang sudah disebutkan diatas, anchor pada sistem ini bisa terdiri dari 3 buah acnhor, anchor utama bisa menggunakan anchor hidup ( menggunakan tripod) atau anchor mati (pohon,besi dll) menyesuaikan kondisi medan. Untuk sistem liftingnya seperti gambar dibawah :
Berikut untuk sistem lowering, pada anchor terakhir seperti yang terletak di posisi belayer, menggunakan alat descender, biasanya bisa menggunakan figure of eight, autostop. Grigri dan alat descender lainnya guna mengontrol laju cepatnya tali yang bergerak agar bisa menyesuaikan kondisi korban tetap dalam keaadan yang tidak membahayakan.
2. Menyusun Papan rescue
Pembuatan papan rescue ini berfungsi untuk menghubungkan Korban dengan papan agar tidak terjadi pergerakan saat prosesi Lifting ataupun lowering, untuk peralatan yang dibutuhkan yaitu: Papan rescue, 3 webbing. Adapun cara mengaitkannya membentuk pola seperti gambar berikut :
Gunakan 3 webbing, webbing pertama (biru) digunakan untuk mengaitkan bagian pernapasan korban meliput perut, dada dan tangan lalu dikaitkan dengan papan menggunakan simpul pita, pastikan simpul yang dibuat dalam keadaan rapi, karena nantinya simpul akan terbebani oleh beban Rescuer dan korban. Lalu webbing kedua (Kuning) akan di lilitkan pada tubuh bagian bawah korban yang meliputi pinggang dan paha korban, dengan fungsi untuk menjaga alat vital agar meminimalisir pergerakan di bagian tersebut.
Untuk webbing terakhir berfungsi untuk memastikan seluruh tubuh korban terlilit oleh webbing, arah simpul webbing dimulai dari bagian kaki korban, lalu disilangkan seperti gambar diatas, dan simpul berakhir di bagian atas korban, jangan lupa untuk memberikan loop (lubang) di awal simpul webbing untuk mengikat kedua telapak kaki korban seperti digambar.
3. Menyiapkan Tandu Basket
Setelah selesai mengaitkan korban dengan papan rescue, langkah selanjutnya yaitu dengan mengaitkan papan rescue dengan tandu basket menggunakan webbing dan tali carmantel yang sudah terpasang di instalasi anchor, seperti gambar berikut :
Agar mudah mengistalasi tandu basket dengan tali carmantel, kita bagi simpul tandu basket menjadi 2 bagian yang akan disimpul, sebagai berikut :
- Pada point A kita simpul menggunakan Tali Backup (Merah) dengan simpul 8 inline , lalu tali diberi jarak sekitar 4-5 meter,setelah itu tali carmantel yang mengait tandu basket di simpul menggunakan simpul bowline posisi sesuai dengan gambar,pada point A ini berfungsi sebagai tali back up/ tali pengaman, seumpama terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
- Untuk point b dikaitkan menggunakan tali utama(hitam) dengan satu simpul menggunakan 2 webbing yang disimpul jangkar pada Figure of eight, keempat ujung dari webbing lalu dikaitkan pada 4 titik di tandu basket
Untuk tali utama pertama dikaitkan dengan Carabineer Screw menggunakan simpul 8 inline, lalu tali dijarak 1-2, lalu setelah tali dikaitkan dengan carabineer screw, sisa tali dikaitkan dengan harness rescuer menggunakan simpul 8 ganda dengan carabineer screw, setelah itu 2 tali prusik di tali utama(hitam) dan kaitkan tali prusik yang diatas dengan satu carbineer screw yang lainnya, fungsi dari prusik ini sama seperti sistem prusiking guna untuk mengatur posisi rescuer dengan korban.
setelah semua alat siap, tarik tali dari anchor ke tiga sesuai dengan aba-aba dari tagliner agar tarikan yang dihasilkan maksimal dan efisien sampai korban dan rescuer sampai di permukaan, sesampainya dipermukaan, korban segera dipisahkan dar tandu basket dan segera lakukan penanganan utama pada korban sesuai dengan prosedur.
Zakariya Muhamad (Bledeg)
NTA:AT.160794.XXVII.214.PA