Lompat ke konten

Seberapa Jauh Karst Yang Kamu Tahu?

Di dunia ini ada banyak ragam bentang alam yang keberadaannya sangat penting bagi keberlangsungan hidup kita dan harus kita jaga kelestariannya. Salah satu bentang alam yang memiliki peran penting tapi belum teralu banyak diketahui adalah karst. Di Indonesia kawasan karst memiliki luas kurang lebih 15,4 juta hektar dan tersebar hampir di seluruh Indonesia, seperti di kawasan karst Gombong Selatan (Kebumen, Jawa Tengah), Pegunungan Kapur Utara (Kudus, Pat, Grobogan, Blora, Rembang), Pegunungan Sewu (Kabupaten Bantul hingga Kabupaten Tulungagung) dan lain-lain. Perkiraan umur dimulai sejak 470 tahun lalu sampai yang terbaru sekitar 700.000 tahun. Keberadaan kaawasan ini menunjukkan bahwa pulau-pulau Indonesia banyak yang pernah menjadi dasar laut, kemudian terangkat dan mengalami pengerasan. Wilayah karst biasanya berbukit-bukit dengan banyak gua.

Kata karst berasal dari bahasa Slovenia yang berarti lahan berbatu. Awalnya istilah ini digunakan utuk merujuk pada suatu kawasan di perbatasan Yugoslavia/Slovenia dan Italia Utara. Kini, karst banyak dikenal sebagai kawasan bentang alam dengan bentuk hamparan atau bukit batuan gamping. Secara geologis karst juga mengacu pada permukaan tanah dari bebatuan mudah larut, seperti batu kapur dan batu garam, yang mengalami pelarutan akibat air permukaan dan bawah tanah. Ciri-ciri utama dari karst yaitu lahan yang kurang subur untuk pertanian, rentan terjadi erosi dan tanah longsor. Sedangkan ciri-ciri daerah karst antara lain:

  1. Daerahnya berupa cekungan-cekungan
  2. Terdapat bukit-bukit kecil
  3. Sungai-sungai yang tampak dipermukaan hilang dan terputus ke dalam tanah
  4. Adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah
  5. Adanya endapan sedimen lempung berwarna merah hasil dari pelapukan batu gamping
  6. Permukaan yang terbuka tampak kasar, berlubang-lubang dan runcing.

Bentang alam karst menyediakan banyak manfaat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Pertama, kawasan karst adalah penyerap air hujan yang kemudian dapat menjadi sumber mata air tawar bersih bahkan terkadang ada satu kawasan karst yang menyediakan hingga 30 sumber mata air. Air inilah yang menjadi habitat bagi sejumlah flora dan fauna. Kawasan karst juga berperan penting dalam siklus karbon di Indonesia karena dapat menyerap karbondioksida.

Karstifikasi adalah proses pelarutan, proses korosi batuan secara kimia oleh air pada batuan gamping, gipsum, batu garam atau batuan lain yang mudah larut yang bertanggung jawab terhadap terbentuknya fenomena karst baik di permukaan ataupun bawah permukaan bumi. Karstifikasi atau proses pembentukan bentuk lahan karst didominasi oleh proses pelarutan dengan rumus CaCO3 + H2O +CO2 Ca2 +2HCO3.

Proses karstifikasi ni yang menyebabkan karbondioksida tanah digunakan untuk melarutkan batuan karbonat ada tanah bawah permukaan yang mengalami kontak dengan batuan karbonat. Adanya proses karstifikasi ini juga menyebabkan terbentknya rezim karbondioksida tanah secara vertikal yang unik pada kawasan karst. Keunikan terjadi dengan semakin meningkatnya konsentrasi karbondioksida tanah seiring bertambahnya kedalaman tanah dari permukaan sampai kedalaman 100-120 cm kemudian kembali menurun sampai adanya kontak dengan batuan. Adanya proses karstifikasi membuat karbondioksida dalam tanah menjadi terpakai sehingga input karbondioksida tanah ke atmosfer jelas akan mengurangi pemanasan global yang terjadi akibat berlebihnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Keadaan inilah yang menjadikan bentang alam karst menjadi penting dibandingkan bentang alam lainnya karena adanya potensi penyerapan karbondioksida dalam jumlah cukup besar untuk proses karstifikasi atau pelarutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *