Lompat ke konten

Gunung Dan Bahaya Didalamnya

Dewasa kini gunung menjadi pilihan tepat untuk sebagian orang guna menepi dari hiruk pikuk yang terjadi dikota. Anggapan manusia era sekarang berkembang lebih jauh dari masa lampau, yang tadinya banyak orang menganggap gunung mistis dan menyimpan hal hal diluar nalar sudah sedikit terkikis. Untuk mensiasati hal tersebut pendaki hendaknya mempersiapkan dengan matang apa yang harus menjadi bekal untuk melakukan pendakian. Adapun hal hal yang harus dipersiapkan seperti persiapan fisik, mental, peralatan, dan yang tidak kalah penting adalah pengetahuan. Karena hal terbesar yang dapat mencelakai diri saat berkegiatan outdoor adalah minimnya pengetahuan.

Saat berada di alam bebas kita tentunya harus mewaspadai keadaan sekitar karena disana ada beberapa potensi bahaya yang tersimpan. Adapun potensi bahaya tersebut dibagi menjadi 2 jenis yaitu bahaya subjektif dan bahaya objektif. Bahaya subjektif merupakan bahaya yang berasal dari diri sendiri yang masih bisa diperkirakan, dipersiapkan, dan dicegah. Contohnya kurang tepat memilih peralatan, salah memakai peralatan, kekeliruan dalam memilik dan menghitung logistic dan lupa membawa peralatan yang dibutuhkan. Bahaya subjektif bisa diantisipasi dengan membuat list peralatan yang dibutuhkan saat mendaki secara rinci dan saat melakukan packing harus sesuai list yang sudah direncanakan. 

Sedangkan bahaya objektif adalah bahaya yang berasal dari alam atau luar kendali manusia, contohnya badai, longsor, banjir, cuaca ekstrim, suhu, dan faktor alam lainnya. Semakin subjektif bahayanya semakin bisa dihindari terjadinya. Sebaliknya, semakin objektif bahayanya akan semakin sulit dihindari. Oleh karenanya, mari terus bekali direi dengan memperluas ilmu pengetahuan dan perlengkapan dalam berkegiatan di gunung agar dapat meminimalisir bahaya yang bisa terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *