Seperti yang kita ketahui kawasan karst dapat dibagi menjadi dua ekosistem yaitu eksokarst dan endokarst. Eksokarst merupakan kawasan yang berada di atas permukaan tanah, sedangkan endokarst merupakan kawasan yang berada di dalam tanah atau biasa disebut gua. Gua adalah lorong di bawah tanah yang terbentuk dari retakan-retakan sebagai akibat pelarutan batu gamping.
Gua mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat langsung gua adalah manfaat yang berasal dari keberadaan gua setelah adanya proses pengelolaan contohnya sebagai penyerap karbondioksida dan objek wisata. Sedangkan manfaat tidak langsung adalah manfaat turunan yang muncul karena adanya gua contohnya sebagai sumber air dan habitat fauna gua. Salah satu fauna yang berperan penting adalah kelelawar yang berfungsi sebagai penyebar biji, pengendali hama dan penghasil kotoran (guano) yang digunakan untuk pupuk.
Sebagai sebuah ekosistem gua dapat dikatakan belum dimanfaatken secara optimal, terkadang pemanfaatan yang dilakukan terbatas pada pengembangan objek wisata saja tanpa memberikan masukan bagi pemerintah maupun manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakatnya. Padahal ada banyak pemanfaatan yang dapat dilakukan oleh warga, seperti dalam jasa lingkungan dengan memanfaatkan gua sebagai sumber air, guano untuk pupuk, sarang walet yang beruang, penambangan batu kapur dan pemanfaatan lahan untuk tempat tinggal. Penambangan batu kapur yang dilakukan harus secara tepat pada daerah-daerah yang ditentukan sebagai daerah tambang karena dampak negatif dari penambangan batu kapur. Dampak negatif yang ditimbulkan penambangan batu kapur adalah kerusakan habitat, penurunan debit air, erosi, terjadinya banjir, penurunn kualitas air sungai, perubahan bentang alam, gangguan kesehatan masyarakat, berkurangnya pendapatan masyarakat dari kegiatan budidaya, polusi udara dan suara.
Peran pengelola menjadi penting dalam penentuan pengelolaan kawasan karst guna menunjang pembangunan suatu daerah yang berkelanjutan, dimana kelestarian aspek ekologi, ekonomi dan sosial budaya menjadi sasarannya. Kondisi pemanfaatan gua yang terbatas seperti inilah yang perlu diperhatikan baik dalam hal pengelolaan maupun pemanfaatannya. Hal ini dikarenakan kawasan karst merupkan ekosistem yang rentan terhadap kerusakan dan apabila telah rusak akan sulit untuk diperbaiki dan membutuhkanw waktu yang sangat lama. Pengambilan keputusan yang tepat perlu dilakukan sehingga pemanfatan kawasan karst dapat optimal dan tetap terjaga.