Sebagai manusia, penting bagi kita untuk meminimalisir penggunaan sampah, dan mengantinya dengan produk yang ramah lingkungan. Seperti halnya berpetualang, yang identik dengan suatu hal yang instan dan praktis sehingga dalam berpetualang sering menghasilkan banyak sampah plastik sekali pakai, stiker, tiket, kuitansi, dan produk lainnya. Sebagian besar barang- barang tersebut, selama bepergian hanya digunakan sekali dan kemudian dibuang. Namun, pada dasarnya sampah tersebut tidak benar-benar hilang setelah dibuang dan dikubur di tempat pembuangan sampah atau dibuang ke lautan. Sampah-sampah tersebut akan bertahan selamanya atau akhirnya selama ratusan tahun terurai menjadi mikroplastik kecil.
Sebagian besar wisatawan secara tidak sengaja merusak tempat yang mereka datangi sehingga perlu adanya gerakan menuju pariwisata tanpa sampah. Dalam hal ini, produksi sampah sangat mudah dikeluarkan tetapi dampaknya sangat fatal terhadap lingkungan sekitar. Namun, tentu saja sangat mungkin untuk meminimalisir hal tersebut bahkan tanpa menghasilkan sampah alias mencapai zero waste. Konsep dari zero waste adalah mencoba untuk mengedepankan konsep reduce (mengurangi) hingga tidak menghasilkan sampah sama sekali. Namun, hal yang menjadi kebiasaan buruk adalah terus-menerus mengumpulkan dan menggunakan barang-barang yang mudah mencemari lingkungan dan tidak dibutuhkan.
Hal yang paling penting dan mudah dalam menerapkan konsep zero waste dalam berpetualang adalah refuse (menolak). Salah satu bentuknya adalah menghindari penggunaan plastik sekali pakai yang tidak perlu seperti sedotan dan kantong plastik. Hal tersebut dapat dengan mudah dilakukan saat persiapan di rumah sebelum melakukan perjalanan. Gunakan kotak makan dan botol minum reusable (bisa dipakai kembali) sebagai pengganti kantong plastik. Hindari membeli makanan dalam kemasan, jika tetap ingin membeli makanan dalam kemasan, pisahkan plastik kemasan dan masukan makanan ke dalam kotak makan atau toples dan buang plastik kemasannya ke tempat sampah. Barang esensial atau disebut reusable lainnya yang dapat menjadi pengganti diantaranya reusable cup, etensils, sabun, dan sampo batangan, serta tas kain atau tas belanja.
Dengan mempersiapkan barang-barang reusable dan membawa makanan dan minuman dari rumah dapat mengurangi produksi sampah saat berada di luar dan mengurangi potensi buang sampah sembarangan. Hal tersebut cukup dengan menolak semua pemborosan dari barang-barang yang tidak perlu dan hanya sekali pakai lalu menggantinya dengan barang yang ramah lingkungan untuk mencapai zero waste. Meskipun banyak hal yang dipersiapkan sebelum bepergian, pada dasarnya jalan-jalan dapat dilakukan dengan mudah dengan barang-barang yang sedikit dan tidak merepotkan.
Dalam berpetualang kita tidak hanya mencari pengalaman saja, namun untuk menjaga dan melestarikan alam. Dengan begitu, saat berpetualang atau bepergian kita dapat memahami peran sebagai manusia di lingkungan baik secara lokal maupun global. Berpetualang dengan konsep zero waste ini menjadi salah satu opsi yang bisa kita lakukan sebagai manusia untuk mendukung pelestarian lingkungan dan pariwisata yang berkelanjutan dengan mengurangi produksi sampah dan menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan saat berpetualang dan berpergian dimanapun kita berada.
Hany Laili Rahmadhani (Ciplok)
NTA: AT.160794.XXV.201.PA
Seksi Lingkungan Hidup 2022/2023