Tingginya penggunaan plastik untuk kebutuhan sehari-hari mengakibatkan peningkatan produksi sampah plastik yang setiap tahunnya terus meningkat secara drastis. Hal itu dibuktikan limbah plastik Indonesia mencapai 66 juta ton per tahun (data BPS 2021). Plastik digunakan mulai dari barang-barang pribadi, kebutuhan rumah tangga, bahan bangunan, kemasan dan yang lainnya lagi seiring berkembangnya populasi penduduk, industri dan teknologi yang jumlahnya kian meningkat berdampak pada lingkungan.
Sampah plastik yang berada di darat dapat terbawa angin maupun hujan menuju sungai bahkan menuju laut. Dari hasil estimasi global diketahui bahwa sampah plastik yang mengalir terbawa arus sungai hingga sampai di laut, hal ini menjadi penyebab utama tingginya sampah plastik di laut. Peningkatan sampah plastik ini sangat berhubungan dengan pencemaran laut.
Pencemaran berasal dari bahan hasil kegiatan pertanian, industri dan rumah tangga di daratan, mengalir ke sungai yang berdampak negatif hingga ke pesisir dan laut. Pencemaran laut akibat sampah plastik di Indonesia harus diatasi secara berkelanjutan dan menyeluruh melalui perlindungan maupun pengelolaan lingkungan perairan Indonesia dengan penuh kesadaran diri.
Dampak negatif dari sampah plastik sering dijumpi secara langsung pada organisme laut. Ditemukannya hewan laut seperti penyu laut, spesies anjing laut, spesies burung laut yang terjerat atau menelan sampah laut di seluruh dunia dalam jumlah besar dengan rata-rata ada kandungan bahan kimia yang menempel di plastik. Konsumsi plastik pada hewan di air dapat menyebabkan peyumbatan pada saluran pencernaan dan pendarahan internal. Hal ini menunjukkan adanya dampak yang besar mengenai sampah plastik terhadap organisme laut.
Untuk megetahui seberapa besar potensi pencemaran perlu dilakukan adanya penelitian plastik yang telah menjadi media transportasi polutan lingkungan perairan biota laut dan manusia. Sehingga dapat dikelola datanya untuk pengelolaan sampah plastik yang tepat. Perayaan peringatan hari Laut Sedunia setiap tanggal 8 Juni merupakan salah satu bentuk upaya mengingatkan masyarakat atas dampak yang diperbuatnya terhadap lautan. Solusi yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan sampah plastik adalah melalui pemantauan jenis-jenis plastik polutan yang ada serta meyatukan penduduk dunia dalam upaya menjaga kelestarian laut sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari.
Ihda Ayza (Miri) NTA: AT.160794.XXV.197.PA
Seksi Lingkungan Hidup 2022
Referensi:
M. Reza Cordova.2017.Pencemaran Plastik di Laut.Oseana.Vol.XLII No.3
Mada Trianda Siber, Dwi Haryanti, Diah Permata dkk.2020.Monitoring Sampah Plastik pada Pantai Marina dan Pantai Tirang, Kota Semarang.(Semarang: Jurnal Pasopati). Vol.2 No.2