Pada era kini seringkali gunung dicap sebaagai penstabil bumi. Dikatakan demikian karena gunung memiliki akar sang yang sangat dalam dan menjadikan bumi kokoh. Dengan akar yang berada jauh didalam tanah dan dibawah bumi seolah gunung pun memiliki peran sebagai pasak. Dikuatkan oleh pemikiran Profesor Emiritus Frank Press, seorang geolog dari Amerika Serikat yang mengatakan bahwa sebenarnya, kerak bumi mengapung di atas cairan. Lapisan terluar bumi membentang 5 km dari permukaan. Kedalaman lapisan gunung menghujam sejauh 35 km. Dengan demikian, pegunungan adalah semacam pasak yang didorong ke dalam bumi. Press juga mengungkapkan apabila gunung dibelah berbentuk irisan maka akan terlihat akar atau alur bersama lava yang mengikat kuat di dasar tanah. Hal yang sama juga diungkapkan Profesor Siaveda, ahli geologi dari Jepang. Menurut Siaveda, ketika lempengan bumi saling bertumbukkan, maka lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya. Sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Inilah yang mengikat kuat di dasar permukaan bumi.
Didalam kitab pedoman umat muslim yakni Al Qur’an, kata gunung diucapkan sebanyak 34 kali, diantaranya dalam Surat An-Nazi’at ayat 32 menyebutkan bahwa gunung dipancangkan-Nya dengan teguh. Selain itu, dalam surat lainnya disebutkan bahwa gunung diciptakan sebagai pasak. “Bukankah Kami telah menjadikan Bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai pasak?,” bunyi surat An Naba ayat 6-7.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa gunung sangat berperan penting dalam menjaga stabilitas bumi dan umat manusia. Oleh karena itu kita harus menjaga dan merawat gunung sebaik mungkin.
Ayu Tsalis Safitri (Suki)
NTA: AT.160794.XXVI.207.PA