Betonisasi atau yang biasa disebut pembetonan merupakan pembuatan atau pelapisan jalan dengan bahan beton untuk struktur permukaanya. Betonisasi menjadikan jalan menjadi lebih kuat serta mampu menahan beban yang besar dari kendaraan pengangkut barang seperti truk sekalipun kontainer. Dengan itu jalan tidak mudah rusak, lebih halus untuk dilalui dan membantu mempercepat transportasi barang dan orang. Pembangunan betonisasi bisa dipilih karena biaya perawatan yang lebih murah, material yang mudah didapat serta tidak mudah terkikis oleh air hujan.
Namun, betonisasi berdampak terhadap sirkulasi air, karena penyerapan air dalam tanah akan terganggu sehingga air sulit masuk ke dalam tanah, jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena tingkat serapan air pada beton yang cukup kecil dan cenderung rapat. Air akan menggenang hingga dapat menyebabkan banjir pada daerah yang memiliki potensi banjir tingkat tinggi. Dimana posisi ini lebih tinggi dengan kontur tanah dan rumah di sepanjang sisinya.[1]
Betonisasi yang dibangun tidak sesuai kondisi, sifat dan perilaku alam bermacam bentuknya. Seperti lahan perkebunan yang dijadikan lapangan beton diatasnya. Dalam satu sisi lingkungan jadi hidup karena ada aktivitas olahraga. Namun di sisi lain lingkungan jadi panas akibat pantulan panas radiasi sinar matahari yang menjadikan area resapan jadi berkurang. Dalam mengatasi ini, sisi jalan beton harus dibuat saluran air agar air tidak menggenang dan membantu peresapan air.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan merupakan solusi dari adanya betonisasi. Seperti pembangunan bipori di daerah yang dijadikan lapangan yang berbeton, rumah-rumah yang dindingnya dibuat berongga agar sirkulasi dan pencahayaan tidak tertutup. Memang betonisasi penyebab menutupnya resapan air yang tidak bisa dihentikan karena layaknya manusia menginginkan sesuat yang lebih maju untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.[2]Teknologi semakin maju, dunia yang kaya sumber alamnya semakin terkuras berkatnya. Hal ini seharusnya juga perlu pengembangan pola pikir manusia untuk menangani dampak yang terjadi, inovasi pembangunan yang diterapkan seharusnya selaras dengan kondisi lingkungan di alam ini.
[1] https://www.mixreadymix.com/2019/05/12/mengenal-proses-betonisasi-jalan-kekurangan-dan-kelebihanya/
[2] https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/alifianorezkaadi/betonisasi-yang-selaras-dengan-alam-sekitar_54fd1d7fa333113f1d50f85a
Oleh : Sie Lingkungan Hidup Mapala MITAPASA