Meski bertabur risiko yang bisa merenggut nyawa, penelusuran gua tetap diminati masyarakat. Kenapa susur gua memicu gairah petualangan dan mendorong orang mengambil risiko?
Penelusuran gua merupakan salah satu kegiatan penjelajahan alam yang sangat menarik. Sebagai kegiatan olahraga, kegiatan ini memiliki tantangan khusus yang tidak bisa ditemui pada kegiatan penjelajahan alam yang lain. Daya tarik lain dari kegiatan ini adalah medannya sering terdapat keunikan dan kecantikan yang tidak ada di dunia luar.
Untuk menjaga keamanan selama penelusuran, maka penelusur gua harus menyiapkan berbagai perlengkapan dasar, memiliki pengetahuan dan keterampilan (tentang gua, alat, dan penggunaannya), dan teknik penelusuran serta mental dan fisik yang kuat. Berbagai persiapan yang dilakukan tersebut bertujuan untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi di dalam gua seperti banjir, keberadaan binatang-binatang di dalam dan di sekitar gua, juga kadar oksigen yang semakin menipis.
Tanpa oksigen, organ-organ penting seperti otak dan hati dapat mengalami kerusakan hanya dalam hitungan menit. Tanda yang ditimbulkan saat tubuh kekurangan oksigen adalah perubahan pada kulit yang makin terlihat pucat, kemerahan, hingga kebiruan. Penelusur yang mengalami kekurangan oksigen juga dapat mengalami jantung berdebar-debar, batuk-batuk, sesak napas, bernapas cepat, serta produksi keringat yang berlebih.
Oksigen sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup manusia apalagi saat melakukan penelusuran gua. Jika kadar oksigen semakin menipis sebaiknya penelusuran tidak dilanjutkan dan kembali ke mulut gua. Cara sederhana untuk mengetahui apakah ada oksigen atau tidak saat di dalam gua yaitu dengan cara menghidupkan korek api. Jika di dalam gua tersebut terdapat oksigen maka korek api akan menyala, begitu pun sebaliknya. Karena api hanya bisa menyala ketika ada oksigen.
Oleh : Sharifatul Ummah / Prukising/ NTA:AT.160794.XXV.199.PA