Saat kita menelusuri gua pastinya kita juga harus mengetahui apa saja sih bahaya-bahaya penelusuran gua dan bagaimana cara mencegahnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Bahaya penelusuran gua dapat dibedakan menjadi Antroposentrisme dan Speleosentrisme. Berikut adalah bahaya-bahaya penelusuran gua :
- Antroposentrisme
yaitu bahaya yang dapat menimpa penelusur gua itu sendiri, antroposentrisme dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam pemikiran ANTROPOSENTRISME, yang diperhatikan sebagai obyek utama ialah manusia pengunjung gua.
Manusialah yang perlu dilindungi terhadap bahaya. Ia harus aman, nyaman menelusuri gua.
Hal ini terutama dianut secara salah, karena hanya memperhatikan satu segi saja, oleh para konsultan, pihak berwenang, pada waktu membuka gua untuk umum.
Karena hanya mengutamakan keselamatan manusia, maka gua dikorbankan dan akan rusak. antara lain :
- Faktor Manusia
Faktor manusia ialah faktor yang paling besar dalam penelusuran gua. Hal ini dapat disebabkan sering melakukan tindakan diluar batas kemampuannya serta tidak memperhitungkan dengan cermat antara keadaan gua dengan tingkat kemampuannya.
- Faktor Peralatan
Kadangkala peralatan dapat menimbulkan kecelakaan dikarenakan kualitas atau daya dari peralatan itu berkurang seperti :
- Berkurangnya kualitas peralatan
- Salah dalam penggunaan peralatan yang mengakibatkan kecelakaan
- Beban yang berlebihan dari batas maksimal peralatan
- Faktor Gua itu sendiri
Dapat berupa keruntuhan atap gua, gas beracun, banjir mendadak, gigitan binatang berbisa, dan lain lain.
- Speleosentrisme
Speleosentrisme yaitu bahaya yang dapat menimpa gua akibat dipergunakan sebagai media kegiatan penelusuran gua, baik kerusakan secara fisik maupun gangguan sistem dan ekosistem gua, seperti :
- Pengaruh terhadap bentukan di dalam gua
- Pengotoran lingkungan gua (vandalisme, sampah, aroma tidak sedap)
- Perusakan ornament gua (pematahan perusakan, pengambilan, corat-coret)
- Perusakan oleh penambangan di dalam gua
- Perusakan sistem hidrologi
Cara mencegah terjadinya bahaya didalam gua pastinya ntuk tindakan pencegahan agar tidak terjadi bahaya-bahaya tersebut, maka HIKESPI (Himpunan Kegiatan Speologi Indonesia) menyusun ringkasan singkatan yang mudah di ingat, yakni KEAMANAN :
Kemana anda pergi menelusuri gua, beritahukan kepada orang lain mengenai tempat dan waktunya.
Empat orang dianggap jumlah aman menelusuri gua.
Alat-alat yang dibawa harus memadai dan mengerti cara memakainya.
Membawa minimal tiga sumber cahaya beserta cadangannya.
Ajaklah selalu orang yang berpengalaman.
Nafas sesak dan tersengal-sengal tanda hyper segeralah keluar.
Akal sehat, keterampilan, persiapan matang, perhitungan yang cermat serta pengalaman menjadi pegangan penelusur gua.
Naluri keselamatan yang ada pada setiap penelusur gua wajib dikembangkan dan diperhatikan, ini sering menjadi pengaman yang ampuh.
Oleh : Rio Kurniawan / Soja/ NTA:AT.160794.XXV.194.PA