Lompat ke konten

7 TANTANGAN MASUK GUA!!!

 

Tantangan atau resiko dalam melakukan kegiatan ekstrem tentu akan selalu ada, termasuk saat  sedang caving. Penasaran tantangan serta resiko apa saja ng akan  temui? Berpetualang ke ‘perut bumi’ memang mengasyikan serta menantang. Tantangan besar ng ada tentu linier dengan resiko serta baha ng akan  hadapi. Jika ditelisik lebih dalam, kira-kira tantangan seperti apa ng akan  temui saat caving?

Caving atau kegiatan petualangan ng menyusuri perut bumi, tentu mempuni resiko tersendiri sebagai salah satu kegiatan ekstrem. Nah, sebelum  masuk jauh ke dalam sana, setidakn  mesti membekali diri kira-kira tantangan apa saja ng akan  temui.

Di dalam bahasan kali ini, setidakn ada tujuh tantangan ng sekaligus merupakan resiko-resiko besar dan berbaha ng akan  temui dan hadapi saat akan caving. Buat  ng sudah penasaran, sila simak bahasan kali ini !

1‌. Terpeleset

Salah satu tantangan sekaligus resiko besar ng bisa menimpa  saat sedang caving adalah terpeleset. Gua ng dalam tentu akan mempuni medan setapak ng bermacam-macam. Umumn, medan setapak ng dimaksud licin karena lumut serta air.

Untuk menghindari resiko terjatuh karena terpeleset – sebaikn  menggunakan alas kaki ng mumpuni. Sepatu trekking, sepatu naik gunung, atau minimal sepatu untuk trail run adalah rekomendasin.

2. Kebanjiran

Seperti ng sudah disebutkan di atas, medan setapak bisa jadi sangat licin dikarenakan lumut serta air ng ada di gua. Bahkan sebagian gua ng ada di Indonesia, mempuni anak sungai di dalamn. Nah, menghindari kebanjiran, sebaikn jangan datang saat musim penghujan . Antisipasi ng bisa dilakukan jika  harus menghadapi banjir di dalam gua adalah menyiapkan baju pelampung serta mental ng kuat, biasan mental akan sangat terpengaruh karena keadaan terdesak. Jadi ng jelas jangan mudah untuk panik.

3‌. Tertimpa Batu

Gua ng mempuni stalaktit dan stalakmit adalah gua-gua idaman para caver. Hal ini terkait dengan kontur bebatuan tersebut ng indah menggantung di langit-langit gua. Namun, keindahan tersebut bisa jadi mimpi buruk  kalau  tertimpa batuan tersebut. Gempa bumi adalah salah satu penyebab mengapa ada caver ng terjebak di gua karena tertimpa batu. Langkah antisipasi untuk tantangan serta resiko ini adalah sigap merasakan goncangan serta tahu tempat di mana mesti berlindung. Tidak semua langit-langit gua digantungi oleh stalakmit atau stalaktit. Jadi, bisa ke area ng langit-langitn tidak ada bebatuan tersebut.

4. Tersesat

Kalau ng satu ini tentu terkait dengan keberanian  untuk menyusuri gua-gua eksotis tersebut. Tersesat adalah tantangan ng akan  hadapi ketika  menyusuri gua terkait. Jika memang tidak ingin tersesat, sila gunakan pemandu . Atau jika memang  tidak ingin menggunakan pemandu, sebaikn  memberi tanda setiap masuk ke rong gua sehingga jika  mesti balik arah bisa dengan tepat kembali ke titik awal.

5‌. Kehabisan Oksigen

Apakah mungkin bisa kehabisan oksigen saat sedang menyusuri gua-gua eksotis? Sangat bisa . Ada gua ng bertipe ke bawah dalam ng akhirn membuat  susah bernapas karena tekanan udara di sana bisa menipis.

Oleh karena itu, jika memang  akan menyusuri gua-gua ng bertipe seperti itu, pastikan  membawa tabung oksigen. Tidak perlu ng besar, ng kecil saja juga bisa karena mudah untuk dibawa-bawa. Jangan lupa bawa gear ng satu ini.

6‌. Hipotermia

Selain kehabisan oksigen – tantangan selanjutn adalah udara dingin. Jika gua ng  tengah susuri mempuni aliran air di bawahn, biasan mempuni suhu ng cukup rendah. Terlebih jika cuaca di luar tengah musim penghujan, resiko terbesarn adalah hipotermia.

Dengan begitu – jangan lupa untuk membuat tubuh  tetap hangat. Minimal  bisa selalu makan sesuatu atau menggunakan jaket hangat.

7‌. Histoplasmosis

Selain bisa kekurangan oksigen atau kehabisan oksigen karena kontur gua ng dalam ke bawah,  bisa juga mendapati tantangan berupa histoplasmosis. Histoplasmosis adalah sakit pernapasan karena menghidup udara kotor. Hal ini bisa terjadi jika gua ng  akan susuri adalah gua ng mempuni gas-gas beracun, atau dekat dengan sumber gas ng berbaha. Oleh karena itu, jika saat dalam penelusuran  sudah mencium bau-bau tidak sedap, langsung saja kembali ke titik awal atau keluar dari kedalaman.

 

 

 

Oleh : Rio Kurniawan / Soja/ NTA :AT.160794.XXV.194.PA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *