Lompat ke konten

Mencari Hal Baru di Dunia Caving

Penelusuran gua atau bisa disebut Caving merupakan olahraga atau kegiatan menjelajah gua, dari sini kita akan mengenal lebih jauh tentang gua.

Gua merupakan Lorong atau lubang yang terbentuk secara alami tanpa sentuhan manusia, gua juga ada 2 jenis yaitu vertical dan horizontal, contohnya di gua Kiskendo, tepatnya di desa Trayu, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. dengan tujuan latihan medan caving anggota muda mapala Mitapasa angkatan tahun 2017 di Kiskendo sudah bukan tempat asing lagi dikarenakan diwilayah tersebut sudah menjadi tempat latihan medan dan juga tempat wisata . disana kita bisa memasuki gua vertical dan horizontal. Di gua vertikalnya lumayan cukup dalam sekitar ±17 meter. Untuk memasuki gua tersebut kita harus mengetahui etika atau sopan santun dan  harus menggunakan alat-alat caving seperti descender grigi untuk turun kedalam gua dan dengan set lengkap yang sudah diuji SOP nya untuk memasuki gua karena alat tersebut juga nyawa dari sang pemakainya. Dari biota disekitar gua vertical jarang ditemukan tetapi untuk lingkungn sekitar masih asri ada juga akar hidup yang mungkin sudah berumur puluhan tahun, terdapat juga ornament gua yang kebanyakan sudah mati karena sentuhan pengunjung kiskendo.

Di Kiskendo sendiri juga terdapat Gua Horizontal ada sekitar 5 gua kecil-kecil di tempat wisata Gua Kiskendo, yaitu Gua Lawar, Gua Kempul, Gua Tulangan, Gua Kampret, dan Gua Pertapaan.  Jarak antara satu gua dengan gua lain tidak jauh. Namun untuk menuju ke masing-masing gua tersebut, jalannya menurun dan licin. Harus ekstra hati-hati. Dikarenakan cuaca saat kita menjelajah gua tersebut tidak mendukun ,Tidak semua gua kita masuki hanya gua lawar, gua kampret dan gua tulangan untuk biota gua horizontal masih sama yaitu kelelawar burung wallet mungkin tapi tidak banyak, serangga-serangga dalam gua, dan juga ada ular karena di gua horizontal tersebut ber tipe basah atau terdapat aliran sungai didalam gua, dengan suhu lembab didalam, dengan penerangan menggunakan headlamp kita bisa melihat dalam gua tersebut yang masih banyak ornament hidup didalam gua horizontal tersebut karena ada gua yang jarang dimasuki atau jarang dijamah seseorang ya mungkin dikarenakan jalur masuk gua tersebut adalah sungai.

M.SIFA KURNIA (SEKOP)

NTA: AT.160794.XXIII.183.PA

(Rabu, 30 Januari 2019)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *