MAPALA MITAPASA SUKSES RAIH JUARA DALAM LOMBA PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK
Plastik menjadi salah satu bahan yang banyak digunakan untuk pembuatan berbagai produk kebutuhan manusia. Misalnya, menjadi kantong belanja, botol minuman, kemasan produk, dan lain sebagainya. Sebagian besar plastik terbuat dari minyak bumi yang dipanaskan. Hal ini mengubah molekul minyak tersebut menjadi polimer termo-plastik yang biasa digunakan untuk berbagai keperluan industri. Proses tersebut melalui tempaan karbon yang kuat. Rantai karbon tersebut sulit untuk dihancurkan sehingga membutuhkan energi besar untuk dapat melakukaannya.
Alam tidak dapat melakukan pekerjan itu secara alami, sehingga tidak ada organisme di muka bumi yang dipersiapkan untuk menangani masalah plastik. Dikutip dari BBC.com sampah plastik khususnya dalam bentuk kantong membutuhkan waktu 20 hingga 1.000 tahun untuk dapat terurai. Padahal , jumlah sampah plastik dari hari ke hari senantiasa meningkat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. Dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Padahal ketika sampah plastik masuk ke laut, mereka dapat terbelah menjadi partikel – partikel kecil yang disebut microplastic dengan ukuran 0,3 – 5 mm. Microplastic inilah yang sangat mudah dikonsumsi oleh hewan laut. Seperti ikan.
Dalam rangka memperingati Hari Sampah Nasional, UKM MAPAKTI ( Mahasiswa Pecinta Alam Pancasakti) Tegal menyelenggarakan Lomba Pengolahan Limbah Plastik dengan tema “Menuju Lingkungan yang Bersih dan Sehat dengan Pengolahan Sampah di Era Milenial”. Pada kegiatan tersebut Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) MITAPASA Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga sukses menyabet juara satu dan juara dua. Lomba yang diselenggarakan pada Sabtu (16/02) itu diikuti oleh mahasiswa dan pelajar regional Se – Jawa.
Lomba tersebut dibagi menjadi dua kategori yaitu mapala dan pelajar, yang masing – masing memperebutkan juara satu, dua, dan tiga.
Sebelumnya seminar mengenai pengelohan limbah plastik menjadi pembuka pada acara lomba tersebut. “Tujuan diadakan lomba ini adalah untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama, menumbuhkan rasa peduli pada masyarakat terhadap lingkungan, memperkenalkan UKM Mapakti pada khususnya dan Universitas Pancasakti pada umumnya serta membantu masyarakat dalam mengelola limbah plastik yang menganggu keindahan tata kota” ujar ketua panitia lomba, Risqita Novika Ambar Sari.
Pada perlombaan ini Mapala MITAPASA mengirimkan dua tim. Tim pertama beranggotakan Siti Ika Nuraini dan Wahidatul Isnaini, sedangkan tim kedua beranggotakan Cholis Nur Cahyo dan Tanti Yuniarti. Tim pertama membuat karya lampu tidur dari sendok plastik bekas dan meraih juara dua. Sedangkan tim kedua dengan karya Sandal dari plastik bekas yang meraih juara pertama. Proses pembuatan kedua karya tersebut menggunakan barang – barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi, misalnya sendok plastik dan kantong plastik bekas yang diambil dari tempat sampah kemudian dicuci hingga bersih, lalu dikeringkan dan setelah kering kemudian di rangkai menjadi sebuah karya seni.
“Alhamdulillah, semoga dengan perlombaan ini dapat meningkatkan keilmuan dan keterampilan anggota MITAPASA dibidang lingkungan hidup serta dapat mengharumkan nama IAIN Salatiga tercinta” ujar Nur Colis Ketua Umum Mapala MITAPASA.
Assalamualaikum nama saya Saif Bassam Kara
Saya murid sekolah lebah putih
Ada tugas untuk mewawancarai pemerhati lingkungan yg berada di salatiga
Apakah kakak ada waktu ya untuk membantu tugas saya ini?
Terima kasih
Halo Saif, mohon maaf baru membalas pesan anda sekarang, kedepannya apabila menyangkut hal urgent silahkan hubungi kami melalui instragram kami. @mapalamitapasa